gagasan kita pasti ada revisi sejalan waktu dan kenyataan. Pikiran tumbuh. Disiangi informasi dan matahari keilmuan. Pada akhirnya, semua harus diendapkan agar menjadi kekayaan batin. Disana gunanya refleksi: menimbang lalu, merancang masa depan, membongkar dogma, menggugat absolutisme dan meneguhkan prinsip diantara serba kemungkinan. Tentu, hidup memilih, pada satu sisi prinsipil, resistensi merupakan kebutuhan. Tapi, di hal-hal teknis, bernegosiasi tentu lebih bijak.
sejalan dengan waktu, kita gosong bersama usia meski harus bekerja keras untuk awet dalam karya dan amal ibadah.
entahlah....semua serba mungkin.