Jumat, 16 Mei 2008

demokratisasi demokrasi

demokrasi adalah cara dan sekaligus tujuan di mana daulat publik pemilik republik ini bisa menentukan kehendak dan cara kehendak diwujudkan. Demokrasi bukan sesuatu yang tabu dikoreksi. Sebab, justru demokrasi akan ampuh dengan kritik dan koreksi.
Bagi saya, demokrasi perlu didemokratisasi--khususnya berkaca pengalaman Indonesia. Mengapa? Pertama, kita terjebak demokrasi prosedural. Artinya, ketika ada pemilu bebas, pers bebas dan parlemen kritis lalu demokrasi selesai. Nyatanya, semua dibajak oleh elite yang justru mendulang ikan di air keruh. Bagi saya, demokrasi harus disempurnakan dengan demokrasi substansial yakni menjadikan rakyat sebagai pemilik sejati. Rakyat diajak dialog dan partisipasi untuk membumikan demokrasi. Kedua, demokrasi kita tidak mengimplikasikan kesejahteraan karena keliru paradigma. Demokrasi yang kita bangun hanya mengejar bagaimana tersedia akses untuk semua terhadap pilar demokrasi tapi lupa untuk mengkantrol warga miskin misalnya, yang tidak memiliki akses setara terhadap pilar demokrasi. Dengan begitu, demokrasi harusnya mampu memperbaiki defisit kemampuan warga untuk memperjuangkan nasib kesejahteraan hidupnya. Untuk itu, pemberdayaan menjadi hal yang niscaya.
Demokrasi memang proses tapi harus di track yang benar. Selama kita masih menuhankan demokrasi prosedural, maka demokrasi bisa jadi memakan anak kandungnya sendiri. Naudzubillah min zalik.

2 komentar:

y S g mengatakan...

betul banget p'ready, demokrasi sekarang menurut saya hanya sekedar lipsing aja, ga kurang ga lebih,
rakyat cuma sekedar simbol belaka tanpa pernah diajak untuk lebih baik lagi, padahal tujuan utama demokrasi adalah untuk mensejahterakan rakyat tapi apa nyatanya? demokrasi sekarang ini hanya membuka pintu tetapi tanpa mengajak rakyat untuk bisa masuk kedalamnya.......

Mihradi Cendikia mengatakan...

Tamsil yang bagus dari YSG, demokrasi hanya membuka pintu tapi tidak mengajak masuk ke dalam. Mungkin gara-gara pendiri bangsa kita hanya mengatakan "mengantar ke pintu gerbang kemerdekaan" dan ga jelas lagi sesudah ke dalam. Nah, demokrasi memang harus terus menerus didemokratisasi