Jumat, 02 Mei 2008

berdiskursus

diskursus sebuah model pembentukan wacana yang terus menerus, menggali dan mengendapkan apapun yang ingin ditemukan sembari tidak lekas puas dengan jawaban. dalam diskursus, yang dihargai adalah proses dan perumusan argumentasi. sayang, kita bukan bangsa yang doyan berdiskursus sehat. sebab, dalam berdiskursus, hanya argumen yang paling rasional dan tahan uji, yang berhak untuk senantiasa dipertahankan. sisanya, harus dikesampingkan. nah, problem bagi bangsa yang emosional dan tidak tahan untuk berdialog. dengan begitu, diskursus juga sekaligus menghargai pluralisme dalam melakukan apa yang disebut searching of truth.

2 komentar:

y S g mengatakan...

benar bgt, banyak dari qta yg senantiasa emosional dalam setiap perdialogkan, dan kurang bisa menerima jika pendapat qta dikesampingkan.

Mihradi Cendikia mengatakan...

Bang YSG tajam sekali. Benar, berdiskursus memerlukan rasionalitas dan keterbukaan serta kebebasan akses yang sama---kata Habermas