Senin, 01 September 2008

Pengalaman Mengajar di Atma Jaya

Seperti biasa, dosen seperti pasukan perang, siap ditempatkan dimanapun dan kreatif "mengokang senjata". Kali ini, saya dapat satu kelas matakuliah hukum otonomi daerah di fakultas hukum unika atma jaya sebagai asisten Dr. Hj Dwi Andayani BS, SH MH.
Menarik, mengajar di atma jaya jakarta. Pertama, masuk kuliahnya jam 7 pagi, praktis seusai bedug shubuh (jam limaan) pagi, saya meluncur ke atma. Kedua, mahasiswanya plural dan beraneka prilaku. Ada yang serius. Ada yang kadang becanda dengan temannya, yang sering kusindir dengan autis. Tapi, wajar, di semua kampus, mahasiswa model seperti itu selalu ada.
Bagi saya, mengajar adalah berbagi dan menimba ilmu. Berbagi, karena berbagai pengetahuan yang diolah berdasarkan literatur dan pengalaman berjumpa realitas kemudian dibagi pada mahasiswa. Menimba ilmu karena setiap pertanyaan mahasiswa adalah ruang untuk diolah dan direfleksikan sehingga kita selalu gemetar pada sesuatu yang baru.
Seperti biasa juga, mahasiswi cantik selalu juga ada. Namun yang esensial adalah bagaimana mahasiswa Indonesia mampu---bukan hanya tampang keren---tapi juga mengabdikan diri pada negeri ini dengan amat berkualitas keilmuannya.
Demikian curhat hari ini.

5 komentar:

Unknown mengatakan...

oh brouww knapa pengalaman ky bgitu bgt seh?? gw tertarik dgn ceritanya oemar bakrie.. tp sadis ketika dia msh aja dikebirii yah? oh iya pak sy mau tanya? dulu bpk pas kuliah aktif dlembaga kemahasiswaan gk pak? di senat/bpm pak? klo sy sekarang terpilih jd KETUA BPM FH-UNPAK PERIODE 2008-2009. pak sy ada ide bikin buku, bpk mau ikutan gk bikin buku sm sy? nanti royalti dibagi fifty2.

y S g mengatakan...

wah sekarang sydah jadi asistennya bu dwi toh di atma,
iya waktu saya lagi ketemu sama bu dwi juga bilang kalo mihradi suka gantiin saya di atma,
bagus-bagus ga kang mahasiswinya?
kapan-kapan saya main kesana ya,
kolang-kaling dalam gelas ya pak...

Mihradi Cendikia mengatakan...

Saya agak bingung untuk comment saudara johannes. Saya tertradisi sejak mahasiswa untuk mengungkapkan argumen, analitis dan meskipun curhat mempribadi, mencoba membagi sisi-sisi positif. Saya dibesarkan senat mahasiswa di litbang, di BPM (wakil ketua), dilembaga-lembaga LSM (dewan pendiri KRHN Jkt) yang saya rasa dan bersyukur kepada Illahi punya banyak pengalaman dimana-mana,bertemu ahli-ahli hukum terkemuka dan mendapat kesempatan hingga ke pelbagai daerah mengadvokasi hak-hak publik dalam konteks konstitusional maupun hak asasi. Di pelbagai kegiatan tadi pula, beberapa karya saya telah dibukukan oleh Uni Eropa maupun Patnership UNDP. Selamat buat Yohannes menjadi Ketua BPM dan yang lebih penting lagi tentu harus mentradisikan diri untuk selalu rendah hati sembari menimba Ilmu. Blog pribadi ini mohon pula ditimbang untuk memilih kebajikan kata-kata, karena pengunjungnya amat plural. Saya ingat pesan sobat dekat saya, Pa Wimar Witoelar (yang juga pembuka diblog saya) bahwa sikap rendah hati dan memperdalam ilmu serta berargumen dengan rasionalitas memadai merupakan karakteristik yang harus dipertahankan dalam tradisi kecendiawanan. Saya yang amat bersahaja ini ingin menempuh itu. Semoga Illahi memberikan kekuatan.

Syska Syska mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Mihradi Cendikia mengatakan...

Saudara Syska yang baik, saya sedang mencoba menghubungi saudara johannes, karena terus terang saya juga tersinggung dengan cara ia menulis di blog. Saya sangat sibuk sehari-hari di dalam beraktivitas sehingga mohon maaf sekedar info untuk saudara syska, saya tidak memiliki waktu yang cukup untuk bermasalah dengan mahasiswa, termasuk saudara yohannes yang saya tidak tahu yang mana orangnya. Saya memang aktivis kampus sekitar tahun 1994-1998 (jauh mungkin sebelum johannes lahir hehehe, pernah menjadi tamu perspektif SCTV 17 Juni 1995 Wimar Witoelar mewakili mahasiswa Indonesia dan acara itu dicekal rezim Orde Baru), sempat masuk daftar di kejaksaan di masa orde baru akibat daya kritis saya mengkritik secara keilmuan rezim orde baru, tapi saya tidak pernah menggunakan bahasa yang "sesarkatis" bahasa saudara johannes. Mungkin ini akibat missing link organisasi dimana junior sudah tidak kenal lagi seniornya yang telah menanamkan nilai kesantunan di dalam kelembagaan kemahasiswaan.
Namun,semoga saudara syska tidak memiliki opini bahwa itu mewakili komunitas mahasiswa unpak seluruhnya. Mungkin saudara syska perlu melirik juga dan mengkompare senior alumni unpak yang berkompetensi dan santun. Syska mungkin ingat Riyanni Djangkaru (jejak petualang), alumni pakuan yang oke, kini juga ada aktivis LSM anti korupsi (KRHN) namanya Ratnaningsih, pikirannnya amat kritis dan santun dan lain sebagainya. Untuk saudara Johannes, saya tidak punya masalah dengan saudara sehingga sangat ganjil jika saudara mencoba "menciptakan" kesan bermasalah dengan saya.
Tapi, saya paham, resiko membuka blog memang seperti ini. Sulit ditebak arahnya, namun sekali lagi sebagai penutup, saya merasa tidak pernah membuat masalah dengan mahasiswa, apalgi mempersulit, karena hidup saya keseharian adalah berjuang dari kesulitan sehingga tidak berminat menambah kesulitan.
Yang penting, ingin menyumbangkan karya apapun dan sekecil apapun untuk bangsa yang sedang berduka. Saudara syska tetaplah bergagasan ilmiah, mengkaji ilmu dan mengembangkan potensi. Saya yakin, dikemudian hari, saudara menjadi sosok yang diandalkan bangsa ini.
Salam penuh pesona dan persahabatan,
mihradi.