Senin, 18 Februari 2008

Wimar Witoelar (Bersahaja Meski Luar Biasa)

Wimar Witoelar, bagi saya, profil unik. Ia seringkali dianggap dapat merepresentasikan perasaan publik--meski dengan segera pasti wimar menolaknya. Ia cenderung hanya ingin dianggap sebagai orang biasa. Namun, bagi saya, justru disana letaknya, ia menjadi orang biasa yang tidak biasa. Sebab, umumnya, orang biasa kesulitan mengartikulasikan apa yang ada dibenaknya karena beragam kekhawatiran, dan wimar menembusnya. Hanya satu--nampaknya--komitmen yang timbul dari sikapnya yakni bahwa ia berupaya jujur dan seiya sekata antara pikiran dan tindakan.
Bagi saya, dibalik sisi-sisi topnya wimar witoelar (host dimana-mana, mantan jubir presiden, profesor tamu di deakin university), ia adalah pribadi hangat yang selalu membuat diri ini 'kikuk' karena kebaikannya yang sering tak terduga. Ia senang dengan surprise-suprise yang membuat siapapun yang dihadapinya memiliki rasa percaya diri. Itulah yang saya alami selama menjalin interaksi perkenalan dengannya . Sejak diundang menjadi tamu pada acara perspektif SCTV tanggal 17 Juni 1995 (saat itu saya masih mahasiswa lugu) hingga kini, ia tidak berubah. Hangat dan tetap kritis.
Sebuah doa tulus tersaji padanya: "moga tetap dalam kesehatan agar senantiasa mampu mewakili publik yang tak mampu bersuara mewakili dirinya sendiri".

Tidak ada komentar: